Kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA)
SMP Maria
Assumpta kali ini patut berbangga dengan banyaknya prestasi akademik dan non
akademiknya. Salah satu prestasi non akademiknya adalah olahraga. Dalam bidang
ini SMP Maria Assumpta mengirimkan muridnya untuk mengikuti kegiatan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah). Mulai dari cabang
olahraga atletik, sepak bola, dan basket diikuti oleh utusan murid SMP Maria
Assumpta.
Tidak mudah
untuk mengikuti kegiatan ini, karena waktu belajar efektif di sekolah tersita
oleh acara seleksi POPDA. Tetapi dengan usaha dan semangat, halangan tersebut
tidak menjadi masalah berarti.
Dari sekian
banyak cabang olahraga, basketlah yang menjadi pusat pandangannya. Salah satu
murid SMP Maria Assumpta yang mengikuti POPDA Basket adalah Mikael Mahendra
Buyung Wirasukma. Teman kita yang sering dipanggil Buyung ini sekarang duduk di kelas 8A. Dia memang sangat menyukai olahraga basket, ini dibuktikan
dengan keikutsertaannya dalam ekstakurikuler basket dan sering mengikuti
kompetisi bola basket bersama tim basket SMP Maria Assumpta STAMA.
Ikutnya Buyung
dalam POPDA kali ini termasuk mendadak dan tanpa persiapan. Karena apa? Dengan
tidak sengaja teman kita ini bertemu dengan guru olahraga SMP Maria Assumpta
yaitu Bapak Ig. Supatno dan saat itu juga beliau berkata, “Yung, besok ikut
seleksi POPDA ya!”. Karena belum siap, Buyung sempat ragu dan akhirnya bersedia
mengikuti POPDA.
Seleksi pun
dilaksanakan. Pada waktu rehat setelah
seleksi, pelatih mengumumkan pemain yang akan mewakili Klaten Tengah di POPDA
Kecamatan. Nama “Buyung” pun dipanggil dan artinya Buyung bersama tim gabungan
sekolah-sekolah di Klaten Tengah mewakili
Kecamatan Klaten Tengah dalam POPDA Kecamatan.
Pertandingan
POPDA Kecamatan dilangsungkan dengan waktu yang sangat berdekatan. Dengan harus
selalu berjuang, pertandingan dilalui. Pertandingan pertama, Klaten Tengah
melawan Klaten Selatan. Dengan selalu tidak menganggap remeh musuh, tim Klaten
Tengah berjuang maksimal. Hasilnya pun tidak sia-sia, skor 26-6 untuk Klaten Tengah menjadi penyemangat
tim Klaten Tengah untuk berjuang terus.
Pertandingan
kedua melawan Pedan. Menghilangkan rasa remeh pun menjadi cara ampuh untuk
berjuang maksimal. Saat pertandingan, tim Klaten Tengah mendominasi, tetapi ada
sedikit insiden ketika salah satu dari pemain tim Pedan memprotes panitia
karena dia merasa bahwa salah satu dari pemain tim Klaten Tengah ada yang tidak
memenuhi syarat. Percekcokan terjadi dan dapat diredam oleh salah satu pelatih
tim Klaten Tengah. Keputusan panitia untuk mendiskualifikasi tim Klaten Tengah
menjadi pukulan tersendiri. Tetapi sebagai pemain sportif, kita terima dengan
lapang dada dan rendah hati.
Satu hari
berikutnya, ada kabar dari tim pelatih yang mengundang Buyung untuk mengikuti seleksi tingkat Kabupaten / Karesidenan.
Rasa kecewa terhadap pertandingan sebelumnya menjadi hilang dengan kabar itu.
Seleksi
dilaksanakan, tetapi seleksi kali ini diikuti oleh seluruh SMP di Kabupaten
Klaten. Seleksi kali ini lebih berat dari seleksi sebelumnya. Tetapi, teman
kita, Buyung tetap berjuang keras. Seleksi hanya mengambil 9 pemain dari 20
yang mengikuti seleksi. Nama “Buyung” terdengar lagi dan artinya lolos untuk
mewakili Klaten dalam POPDA Karesidenan. Rasa gembira dirasakan Buyung dan tim
Klaten.
Pertandingan
POPDA Karesidenan ini dilaksanakan di Solo. Maka, tim Klaten berangkat ke Solo
dengan bis Dinas Kebudayaan dan Olahraga Klaten. Dengan perjuangan penuh
pertandingan pertama, kedua dan ketiga tim Klaten menangkan. Saat final,
bertemu tuan rumah, Solo. Tim Klaten sempat pesimis, dan rasa pesimisme tim itu menular ke lapangan yang mengakibatkan Tim
Klaten akhirnya tidak bisa melanjutkan ke Tingkat Provinsi.
Tetapi dengan
pelajaran ini, kita harus serius dan fokus akan apa yang menjadi kegemaran
kita. Dengan cara itu kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan
maksimal dan juga tidak meremehkan hal sekecil apapun untuk menjadi seorang
JUARA! So,
my friends! Let’s reach your dream! Don’t give up and focus! Let’s flying high!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar